Here It Is!: KKN #DAY8

Kami memiliki beberapa agenda yang akan dilakukan hari ini seperti yang sudah dirapatkan tadi malam. Pagi hari tepatnya pukul 08.00 kami mengunjungi salah satu rumah warga yang beragama kristen yang sedang dirundung duka dikarenakan kerabatnya meninggal dunia. Meskipun kami memiliki keyakinan yang berbeda, kami pun turut berduka atas kejadian ini. Mengingat, keluarga ini adalah tetangga kami, jadi bertakziah merupakan kewajiban bagi kami. Setelah dirasa cukup, kami mohon pamit karena kami harus mengunjungi rumah warga sesama muslim yang sedang dirundung duka juga. Seperti yang telah diagendakan, setelah selesai takziyah di dua rumah warga, kami bersiap untuk menuju Posyandu tepatnya di Jonggolan. Saya bersama Nadhiroh, Nastri, Faiz, dan Ndaru menuju ke Balai Desa Ponowaren terlebih dahulu untuk menemui Bu Diah selaku salah satu pengurus Posyandu dikarenakan beliau meminta kami untuk berkumpul di Balai Desa terlebih dahulu. Setelah bertemu beliau kami menunggu teman-teman dari kelompok KKN 127 untuk ikut berpartisipasi pula dalam kegiatan Posyandu ini. Setelah itu kami menuju lokasi diadakannya Posyandu. Dalam kegiatan Posyandu ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh peserta Posyandu. Pertama, balita harus mengantri, dicatat usianya, diukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala, yang kemudian diukur apakah masing-masing sesuai, dan disimpulkan apakah balita tersebut tergolong sehat ataupun kurang sehat. Setelah semua peserta Posyandu diukur, kemudian diberikan snack sehat, dan dapat disimpulkan bahwa mayoritas peserta Posyandu Jonggolan dinyatakan sehat. Seusai kegiatan Posyandu di Jonggolan selesai, saya pulang lalu beristirahat dan mempersiapkan untuk kegiatan TPA di sore hari. Di sore hari, kegiatan TPA di Masjid Umar bin Al-Khattab dimulai sekitar pukul 16.30. kami berencana untuk tidak hanya belajar membaca Al-Qur’an/Iqro’ tetapi juga belajar menulis Al-Qur’an/Iqro’ dengan baik dan benar. Saya bertugas untuk membuka kegiatan TPA pada sore hari ini. Peserta TPA terlihat sangat antusias. Selanjutnya, kami beri selingan dengan tepuk anak sholeh dan tepuk tenang dan juga doa untuk memulai belajar. Setelah itu, kami membagi peserta TPA ke dalam beberapa kelompok dan diserahkan kepada masing-masing mentor yang bertugas membimbing peserta TPA untuk membaca dan menulis Al-Qur’an/Iqro’. Pada kesempatan kali ini saya diberikan amanah untuk membimbing beberpa peserta TPA, diantaranya Rizky dan Ikhwan. Rizky merupakan salah satu peserta TPA Masjid Umar bin Al-Khattab yang sudah khattam Iqro’. Sore ini, Rizky melanjutkan membaca Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 260. Ayat ini terbilang panjang bagi Rizky, dan alhamdulillahnya Rizky lulus. Dapat dilihat dari Kartu Peserta Santri milik Rizky, ia termasuk santri yang dapat membaca dengan cukup baik – dapat memperhatikan panjang-pendeknya bacaan sehingga tak heran jika ia selalu mendapat predikat “lulus” setelah membaca ayat suci Al-Qur’an. Peserta TPA yang selanjutnya ialah Ikhwan. Melihat Kartu Peserta Santri milik Ikhwan, tercatat bahwa terakhir ia sampai Iqro’ jilid 5 halaman 38 dan belum lulus, jadi untuk kali ini Ikhwan mengulangnya. Setelah selesai membaca dan juga mengulang beberapa kali, saya menyatakn Ikhwan lulus untuk halamn 38 ini. Setelah selesai membaca, semua peserta TPA diminta untuk menulis Al-Qur’an/Iqro’. Masing-masing mencoba menulis bacaan yang telah dibacanya. Walaupun beberapa masing belum bisa, paling tidak sore ini santri TPA sudah mengenal bagaimana cara menulis Al-Qur’an/Iqro’. Kemudian ba’da maghrib kami memulai BIMBEL yang bertempatkan di Posko KKN kami. Kegiatan belajar bersama anak-anak berlangsung hingga pukul 19.00 WIB. Seusai belajar bersama, kami bersiap untuk segera mengikuti pengajian rutin malam jum’at di Masjid Umar bin Al- Khattab. Pengajian berlangsung hingga pukul 20.00 WIB. Selanjutnya, sekitar pukul 21.00 kami menuju Lapangan Voly di Dukuh Jonggolan untuk ikut serta memeriahkan perlombaan voly. Perlombaan ini dimenangkan oleh tim SDN 3 Ponowaren.